Saturday, March 31, 2012

Hari Raya Galungan Dan Kuningan

Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung. Galungan juga sama artinya dengan dungulan, yang juga berarti menang. Karena itu di Jawa, wuku yang kesebelas disebut Wuku Galungan, sedangkan di Bali wuku yang kesebelas itu disebut Wuku Dungulan. Namanya berbeda, tapi artinya sama saja. Seperti halnya di Jawa dalam rincian pancawara ada sebutan Legi sementara di Bali disebut Umanis, yang artinya sama: manis.

Agak sulit untuk memastikan bagaimana asal-usul Hari Raya Galungan ini. Kapan sebenarnya Galungan dirayakan pertamakali di Indonesia, terutama di Jawa dan di daerah lain khususnya di Bali. Drs. I Gusti Agung Gede Putra (mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI) memperkirakan, Galungan telah lama dirayakan umat Hindu di Indonesia sebelum hari raya itu populer dirayakan di Pulau Bali. Dugaan ini didasarkan pada lontar berbahasa Jawa Kuna yang bernama Kidung Panji Amalat Rasmi. Tetapi, kapan tepatnya Galungan itu dirayakan di luar Bali dan apakah namanya juga sama Galungan, masih belum terjawab dengan pasti. 

Namun di Bali, ada sumber yang memberikan titik terang. Menurut lontar Purana Bali Dwipa, Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat, Budha Kliwon Dungulan, tahun Saka 804 atau tahun 882 Masehi. Dalam lontar itu disebutkan: 

Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya.

Artinya: Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka. 

Sejak itu Galungan terus dirayakan oleh umat Hindu di Bali secara meriah. Setelah Galungan ini dirayakan kurang lebih selama tiga abad, tiba-tiba — entah apa dasar pertimbangannya — pada tahun 1103 Saka perayaan hari raya itu dihentikan. Itu terjadi keti-ka Raja Sri Ekajaya memegang tampuk pemerintahan. Galungan juga belum dirayakan ketika tampuk pemerintahan dipegang Raja Sri Dhanadi. Selama Galungan tidak dirayakan, konon musibah datang tak henti-henti. Umur para pejabat kerajaan konon menjadi relatif pendek.

Ketika Sri Dhanadi mangkat dan digantikan Raja Sri Jayakasunu pada tahun 1126 Saka, barulah Galungan dirayakan kembali, setelah sempat terlupakan kurang lebih selama 23 tahun. Keterangan ini bisa dilihat pada lontar Sri Jayakasunu. Dalam lontar tersebut diceritakan bahwa Raja Sri Jayakasunu merasa heran mengapa raja dan pejabat-pejabat raja sebelumnya selalu berumur pendek. Untuk mengetahui penyebabnya, Raja Sri Jayakasunu mengadakan tapa brata dan samadhi di Bali yang terkenal dengan istilah Dewa Sraya — artinya mendekatkan diri pada Dewa. Dewa Sraya itu dilakukan di Pura Dalem Puri, tak jauh dari Pura Besakih. Karena kesungguhannya melakukan tapa brata, Raja Sri Jayakasunu mendapatkan pawisik atau "bisikan religius" dari Dewi Durgha, sakti dari Dewa Siwa. Dalam pawisik itu Dewi Durgha menjelaskan kepada raja bahwa leluhurnya selalu berumur pendek karena tidak lagi merayakan Galungan. Karena itu Dewi Durgha meminta kepada Raja Sri Jayakasunu supaya kembali merayakan Galungan setiap Rabu Kliwon Dungulan sesuai dengan tradisi yang pernah berlaku. Di samping itu disarankan pula supaya seluruh umat Hindu memasang penjor pada hari Penampahan Galungan (sehari sebelum Galungan). Disebutkan pula, inti pokok perayaan hari Penampahan Galungan adalah melaksanakan byakala yaitu upacara yang bertujuan untuk melepaskan kekuatan negatif (Buta Kala) dari diri manusia dan lingkungannya. Semenjak Raja Sri Jayakasunu mendapatkan bisikan religius itu, Galungan dirayakan lagi dengan hikmat dan meriah oleh umat Hindu di Bali.

Makna Filosofis Galungan 

Galungan adalah suatu upacara sakral yang memberikan kekuatan spiritual agar mampu membedakan mana dorongan hidup yang berasal dari adharma dan mana dari budhi atma yaitu berupa suara kebenaran (dharma) dalam diri manusia.

Selain itu juga memberi kemampuan untuk membeda-bedakan kecendrungan keraksasaan (asura sampad) dan kecendrungan kedewaan (dewa sampad). Harus disadari bahwa hidup yang berbahagia atau ananda adalah hidup yang memiliki kemampuan untuk menguasai kecenderungan keraksasaan. 

Galungan adalah juga salah satu upacara agama Hindu untuk mengingatkan manusia secara ritual dan spiritual agar selalu memenangkan Dewi Sampad untuk menegakkan dharma melawan adharma. Dalam lontar Sunarigama, Galungan dan rincian upacaranya dijelaskan dengan mendetail. Mengenai makna Galungan dalam lontar Sunarigama dijelaskan sebagai berikut: 

Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep 

Artinya: Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan ber-satunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran. 

Jadi, inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma. 

Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan me-nangnya dharma melawan adharma. Untuk memenangkan dharma itu ada serangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah Galungan. Sebelum Galungan ada disebut Sugihan Jawa dan Sugihan Bali. Kata Jawa di sini sama dengan Jaba, artinya luar. Sugihan Jawa bermakna menyucikan bhuana agung (bumi ini) di luar dari manusia. Sugihan Jawa dirayakan pada hari Wrhaspati Wage Wuku Sungsang, enam hari sebelum Galungan. 

Dalam lontar Sundarigama disebutkan bahwa pada hari Sugihan Jawa itu merupakan Pasucian dewa kalinggania pamrastista batara kabeh (Penyucian Dewa, karena itu hari penyucian semua bhatara). Pelaksanaan upacara ini adalah dengan membersihkan segala tempat dan peralatan upacara di masing-masing tempat suci. Sedangkan pada hari Jumat Kliwon Wuku Sungsang disebutkan: 

Kalinggania amretista raga tawulan (Oleh karenanya menyucikan badan jasmani masing-masing). Karena itu Sugihan Bali disebutkan menyucikan diri sendiri. Kata bali dalam bahasa Sansekerta berarti kekuatan yang ada di dalam diri. Dan itulah yang disucikan. Pada Redite Paing Wuku Dungulan diceritakan Sang Kala Tiga Wisesa turun mengganggu manusia. Karena itulah pada hari tersebut dianjurkan anyekung jñana, artinya: mendiamkan pikiran agar jangan dimasuki oleh Butha Galungan. Dalam lontar itu juga disebutkan nirmalakena (orang yang pikirannya selalu suci) tidak akan dimasuki oleh Butha Galungan. 

Pada hari Senin Pon Dungulan disebut Penyajaan Galungan. Pada hari ini orang yang paham tentang yoga dan samadhi melakukan pemujaan. Dalam lontar disebutkan, "Pangastawaning sang ngamong yoga samadhi." 

Pada hari Anggara Wage wuku Dungulan disebutkan Penampahan Galungan. Pada hari inilah dianggap sebagai hari untuk mengalahkan Butha Galungan dengan upacara pokok yaitu membuat banten byakala yang disebut pamyakala lara melaradan. Umat kebanyakan pada hari ini menyembelih babi sebagai binatang korban. Namun makna sesungguhnya adalah pada hari ini hendaknya membunuh sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri. Demikian urutan upacara yang mendahului Galungan. 

Setelah hari raya Galungan yaitu hari Kamis Umanis wuku Dungulan disebut Manis Galungan. Pada hari ini umat mengenang betapa indahnya kemenangan dharma. Umat pada umumnya melam-piaskan kegembiraan dengan mengunjungi tempat-tempat hiburan terutama panorama yang indah. Juga mengunjungi sanak saudara sambil bergembira-ria. 

Hari berikutnya adalah hari Sabtu Pon Dungulan yang disebut hari Pemaridan Guru. Pada hari ini, dilambangkan dewata kembali ke sorga dan meninggalkan anugrah berupa kadirghayusaan yaitu hidup sehat panjang umur. Pada hari ini umat dianjurkan menghaturkan canang meraka dan matirta gocara. Upacara tersebut barmakna, umat menikmati waranugraha Dewata. 

Pada hari Jumat Wage Kuningan disebut hari Penampahan Kuningan. Dalam lontar Sundarigama tidak disebutkan upacara yang mesti dilangsungkan. Hanya dianjurkan melakukan kegiatan rohani yang dalam lontar disebutkan Sapuhakena malaning jnyana (lenyapkanlah kekotoran pikiran). 

Keesokan harinya, Sabtu Kliwon disebut Kuningan. Dalam lontar Sundarigama disebutkan, upacara menghaturkan sesaji pada hari ini hendaknya dilaksana-kan pada pagi hari dan hindari menghaturkan upacara lewat tengah hari. Mengapa? Karena pada tengah hari para Dewata dan Dewa Pitara "diceritakan" kembali ke Swarga (Dewa mur mwah maring Swarga). 

Demikianlah makna Galungan dan Kuningan ditinjau dari sudut pelaksanaan upacaranya. Macam-macam Galungan Meskipun Galungan itu disebut "Rerahinan Gumi" artinya semua umat wajib melaksanakan, ada pula perbedaan dalam hal perayaannya. 

Berdasarkan sumber-sumber kepustakaan lontar dan tradisi yang telah berjalan dari abad ke abad telah dikenal adanya tiga jenis Galungan yaitu: Galungan (tanpa ada embel-embel), Galungan Nadi dan Galungan Nara Mangsa. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Galungan Adalah hari raya yang wajib dilakukan oleh umat Hindu untuk merayakan kemenangan dharma melawan adharma. 

Berdasarkan keterangan lontar Sundarigama disebutkan "Buda Kliwon Dungulan ngaran Galungan." Artinya, Galungan itu dirayakan setiap Rabu Kliwon wuku Dungulan. Jadi Galungan itu dirayakan, setiap 210 hari karena yang dipakai dasar menghitung Galungan adalah Panca Wara, Sapta Wara dan Wuku. Kalau Panca Waranya Kliwon, Sapta Waranya Rabu, dan wukunya Dungulan, saat bertemunya ketiga hal itu disebut Hari Raya Galungan. 

Galungan Nadi Galungan yang pertama dirayakan oleh umat Hindu di Bali berdasarkan lontar Purana Bali Dwipa adalah Galungan Nadi yaitu Galungan yang jatuh pada sasih Kapat (Kartika) tanggal 15 (purnama) tahun 804 Saka (882 Masehi) atau pada bulan Oktober. Disebutkan dalam lontar itu, bahwa pulau Bali saat dirayakan Galungan pertama itu bagaikan Indra Loka. Ini menandakan betapa meriahnya perayaan Galungan pada waktu itu. 

Perbedaannya dengan Galungan biasa adalah dari segi besarnya upacara dan kemeriahannya. Memang merupakan suatu tradisi di kalangan umat Hindu bahwa kalau upacara agama yang digelar bertepatan dengan bulan purnama maka mereka akan melakukan upacara lebih semarak. Misalnya upacara ngotonin atau upacara hari kelahiran berdasarkan wuku, kalau bertepatan dengan purnama mereka melakukan dengan upacara yang lebih utama dan lebih meriah. 

Disamping karena ada keyakinan bahwa hari Purnama itu adalah hari yang diberkahi oleh Sanghyang Ketu yaitu Dewa kecemerlangan. Ketu artinya terang (lawan katanya adalah Rau yang artinya gelap). Karena itu Galungan, yang bertepatan dengan bulan purnama disebut Galungan Nadi. Galungan Nadi ini datangnya amat jarang yaitu kurang lebih setiap 10 tahun sekali. 

Galungan Nara Mangsa 

Galungan Nara Mangsa jatuh bertepatan dengan tilem sasih Kapitu atau sasih Kesanga. Dalam lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut: 

"Yan Galungan nuju sasih Kapitu, Tilem Galungan, mwang sasih kesanga, rah 9, tenggek 9, Galungan Nara Mangsa ngaran." 

Artinya: Bila Wuku Dungulan bertepatan dengan sasih Kapitu, Tilem Galungannya dan bila bertepatan dengan sasih Kesanga rah 9, tenggek 9, Galungan Nara Mangsa namanya. 

Dalam lontar Sanghyang Aji Swamandala ada menyebutkan hal yang hampir sama sebagai berikut: 

"Nihan Bhatara ring Dalem pamalan dina ring wong Bali, poma haywa lali elingakna. Yan tekaning sasih Kapitu, anemu wuku Dungulan mwang tilem ring Galungan ika, tan wenang ngegalung wong Baline, Kala Rau ngaranya yan mengkana. Tan kawasa mabanten tumpeng. Mwah yan anemu sasih Kesanga, rah 9 tenggek 9, tunggal kalawan sasih Kapitu, sigug ya mengaba gering ngaran. Wenang mecaru wong Baline pabanten caru ika, nasi cacahan maoran keladi, yan tan anuhut ring Bhatara ring Dalem yanya manurung, moga ta sira kapereg denira Balagadabah". 

Artinya: Inilah petunjuk Bhatara di Pura Dalem (tentang) kotornya hari (hari buruk) bagi manusia, semoga tidak lupa, ingatlah. Bila tiba sasih Kapitu bertepatan dengan wuku Dungulan dan Tilem, pada hari Galungan itu, tidak boleh merayakan Galungan, Kala Rau namanya, bila demikian tidak dibenarkan menghaturkan sesajen yang berisi tumpeng. Dan bila bertepatan dengan sasih Kasanga rah 9, tenggek 9 sama artinya dengan sasih kapitu. Tidak baik itu, membawa penyakit adanya. Seyogyanya orang mengadakan upacara caru yaitu sesajen caru, itu nasi cacahan dicampur ubi keladi. Bila tidak mengikuti petunjuk Bhatara di Pura Dalam (maksudnya bila melanggar) kalian akan diserbu oleh Balagadabah. 

Demikianlah dua sumber pustaka lontar yang berbahasa Jawa Kuna menjelaskan tentang Galungan Nara Mangsa. Dalam lontar Sundarigama disebutkan bahwa pada hari Galungan Nara Mangsa disebutkan "Dewa Mauneb bhuta turun" yang artinya, Dewa tertutup (tapi) Bhutakala yang hadir. Ini berarti Galungan Nara Mangsa itu adalah Galungan raksasa, pemakan daging manusia. Oleh karena itu pada hari Galungan Nara Mangsa tidak dilang-sungkan upacara Galungan sebagaimana mestinya terutama tidak menghaturkan sesajen "tumpeng Galungan". Pada Galungan Nara Mangsa justru umat dianjurkan menghaturkan caru, berupa nasi cacahan bercampur keladi. Demikian pengertian Galungan Nara Mangsa. 

Palaksanaan upacara Galungan di Bali biasanya diilustrasikan dengan cerita Mayadanawa yang diuraikan panjang lebar dalam lontar Usana Bali sebagai lambang, pertarungan antara aharma melawan adharma. Dharma dilambangkan sebagai Dewa Indra sedangkan adharma dilambangkan oleh Mayadanawa. Mayadanawa diceritakan sebagai raja yang tidak percaya pada adanya Tuhan dan tidak percaya pada keutamaan upacara agama. 

Galungan di India 


Hari raya Hindu untuk mengingatkan umat atas pertarungan antara adharma melawan dharma dilaksanakan juga oleh umat Hindu di India. Bahkan kemungkinan besar, parayaan hari raya Galungan di Indonesia mendapat inspirasi atau direkonstruksi dari perayaan upacara Wijaya Dasami di India. Ini bisa dilihat dari kata "Wijaya" (bahasa Sansekerta) yang bersinonim dengan kata "Galungan" dalam bahasa Jawa Kuna. Kedua kata itu artinya "menang". 

Hari Raya Wijaya Dasami di India disebut pula "Hari Raya Dasara". Inti perayaan Wijaya Dasami juga dilakukan sepuluh hari seperti Galungan dan Kuningan. Sebelum puncak perayaan, selama sembilan malam umat Hindu di sana melakukan upacara yang disebut Nawa Ratri (artinya sembilan malam). Upacara Nawa Ratri itu dilakukan dengan upacara persembahyangan yang sangat khusuk dipimpin oleh pendeta di rumah-rumah penduduk. Nawa Ratri lebih menekankankan nilai-nilai spiritual sebagai dasar perjuangan melawan adharma. Pada hari kesepuluh berulah dirayakan Wijaya Dasami atau Dasara. Wijaya Dasami lebih menekankan pada rasa kebersamaan, kemeriahan dan kesemarakan untuk masyarakat luas. 

Perayaan Wijaya Dasami dirayakan dua kali setahun dengan perhitungan tahun Surya. Perayaan dilakukan pada bulan Kartika (Oktober) dan bulan Waisaka (April). Perayaan Dasara pada bulan Waisaka atau April disebut pula Durgha Nawa Ratri. Durgha Nawa Ratri ini merupakan perayaan untuk kemenangan dharma melawan adharma dengan ilustrasi cerita kemenangan Dewi Parwati (Dewi Durgha) mengalahkan raksasa Durgha yang bersembunyi di dalam tubuh Mahasura yaitu lembu raksasa yang amat sakti. Karena Dewi Parwati menang, maka diberi julukan Dewi Durgha. Dewi Durgha di India dilukiskan seorang dewi yang amat cantik menunggang singa. Selain itu diyakini sebagai dewi kasih sayang dan amat sakti. Pengertian sakti di India adalah kuat, memiliki kemampuan yang tinggi. Kasih sayang sesungguhnya kasaktian yang paling tinggi nilainya. Berbeda dengan di Bali. Kata sakti sering diartikan sebagai kekuatan yang berkonotasi angker, seram, sangat menakutkan. 

Parayaan Durgha Nawa Ratri adalah perjuangan umat untuk meraih kasih sayang Tuhan. Karunia berupa kasih sayang Tuhan adalah karunia yang paling tinggi nilainya. Untuk melawan adharma pertama-tama capailah karunia Tuhan berupa kasih sayang Tuhan. Kasih sayang Tuhanlah merupakan senjata yang paling ampuh melawan adharma. 

Sedangkan upacara Wijaya Dasami pada bulan Kartika (Oktober) disebut Rama Nawa Ratri. Pada Rama Nawa Ratri pemujaan ditujukan pada Sri Rama sebagai Awatara Wisnu. Selama sembilan malam umat mengadakan kegiatan keagamaan yang lebih menekankan pada bobot spiritual untuk mendapatkan kemenangan rohani dan menguasai, keganasan hawa nafsu. Pada hari kesepuluh atau hari Dasara, umat merayakan Wijaya Dasami atau kemenangan hari kesepuluh. Pada hari ini, kota menjadi ramai. Di mana-mana, orang menjual panah sebagai lambang kenenangan. Umumnya umat membuat ogoh-ogoh berbentuk Rahwana, Kumbakarna atau Surphanaka. Ogoh-ogoh besar dan tinggi itu diarak keliling beramai-ramai. Di lapangan umum sudah disiapkan pementasan di mana sudah ada orang yang terpilih untuk memperagakan tokoh Rama, Sita, Laksmana dan Anoman. 

Puncak dari atraksi perjuangan dharma itu yakni Sri Rama melepaskan anak panah di atas panggung yang telah dipersiapkan sebelumnya. Panah itu diatur sedemikian rupa sehingga begitu ogoh-ogoh Rahwana kena panah Sri Rama, ogoh-ogoh itu langsung terbakar dan masyarakat penontonpun bersorak-sorai gembira-ria. Orang yang memperagakan diri sebagai Sri Rama, Dewi Sita, Laksmana dan Anoman mendapat penghormatan luar biasa dari masyarakat Hindu yang menghadiri atraksi keagamaan itu. Anak-anak ramai-ramai dibelikan panah-panahan untuk kebanggaan mereka mengalahkan adharma. 

Kalau kita simak makna hari raya Wijaya Dasami yang digelar dua kali setahun yaitu pada bulan April (Waisaka) dan pada bulan Oktober (Kartika) adalah dua perayaan yang bermakna untuk mendapatkan kasih sayang Tuhan. Kasih sayang itulah suatu "sakti" atau kekuatan manusia yang maha dahsyat untuk mengalahkan adharma. Sedangkan pada bulan Oktober atau Kartika pemujaan ditujukan pada Sri Rama. Sri Rama adalah Awatara Wisnu sebagai dewa Pengayoman atau pelindung dharma. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan filosofi dari hari raya Wijaya Dasami adalah mendapatkan kasih sayang dan perlindungan Tuhan. Kasih sayang dan perlindungan itulah merupakan kekuatan yang harus dicapai oleh menusia untuk memenangkan dharma. Kemenangan dharma adalah terjaminnya kehidupan yang bahagia lahir batin. 

Kemenangan lahir batin atau dharma menundukkan adharma adalah suatu kebutuhan hidup sehari-hari. Kalau kebutuhan rohani seperti itu dapat kita wujudkan setiap saat maka hidup yang seperti itulah hidup yang didambakan oleh setiap orang. Agar orang tidak sampai lupa maka setiap Budha Kliwon Dungulan, umat diingatkan melalui hari raya Galungan yang berdemensi ritual dan spiritual. 

Mourinho Sempat Bungkam karena Hindari Kontroversi

Madrid - Ingat aksi bungkam Jose Mourinho sehabis laga melawan Villarreal? The Special Onemenyebut, aksinya itu dilakukan untuk menghindari kontroversi.

Ketika itu, Madrid ditahan imbang 1-1 oleh Villarreal hanya sepekan setelah bermain seri melawan Malaga. Empat hukuman pengusiran dikeluarkan wasit Paradas Romero pada Sergio Ramos, Mezut Oezil, asisten pelatih Rui Faria, dan Mourinho sendiri, yang mana membuat Madrid berang. Pepe bahkan sempat memarahi Romero dengan sebutan "perampok".

Tak berhenti di situ, aksi protes Madrid juga ditunjukkan dalam jumpa pers seusai laga, dengan tidak mengirimkan wakilnya ke sesi wajib tersebut.

Mourinho kemudian baru bersuara sekarang. Ia menyebut bahwa dirinya sudah memiliki terlalu banyak masalah dengan media sehingga setelah laga melawan Villarreal ia memilih untuk tidak menambah panjang daftar masalahnya.

"Musim lalu, setelah semifinal Liga Champions, kami mengatakan bahwa kami berpikir dengan hati terbuka dan kalian semua membunuh kami," ujarnya diESPN Star.

"Lalu, kalian mengkritik kami lagi setelah kami mengkritik wasit ketika tersingkir dari Copa del Rey musim ini."

"Kami ingin menghindari kontroversi dan hukuman setelah menghadapi Villarreal dan itulah mengapa saya tidak membuat komentar sama sekali."

"Kami pikir, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi kami malah dikritik lagi. Kami tidak punya masalah, kalianlah yang membuatnya dan kalian harus memilih, mana di antara kedua sikap itu yang lebih baik," tukasnya.

Lupakan Barca, Rossoneri Fokus Hadapi Catania

Milan - AC Milan belum ingin memikirkan laga leg II babak perempatfinal Liga Champions kontra Barcelona. Fokus mereka saat ini adalah laga akhir pekan ini melawan Catania di Liga Italia.

Rossoneri akan melawat ke kandang Catania, Sabtu (31/3/2012) malam WIB. Tiga hari berselang, Milan akan dihadapkan dengan laga berat melawan Barca di leg II babak perempatfinal Liga Champions di Camp Nou.

Meski akan menghadapi pertandingan penting di Liga Champions, Massimiliano Allegri tak mau fokus anak-anak didiknya terpecah. Ia menegaskan jika laga kontra Barca baru akan dipikirkan usai melawan Catania.

"Kami harus melupakan Liga Champions. Bermain di Camp Nou akan dipikirkan setelah laga besok," sahut Allegri seperi dikutip oleh AFP.

"Kami harus memikirkan pertandingan satu per satu."

Allegri berharap bisa memperoleh hasil maksimal di markas Gli Elefanti. Ia ingin hasil itu menjadi modal bagus bagi Milan untuk bertandang ke Camp Nou.

"Kami harus pulang dari Catania dengan hasil yang bagus karena itu juga akan berpengaruh pada laga melawan Barcelona," tuntasnya.

Friday, March 30, 2012

Pulau Jeju

JEJU atau Cheju adalah sebuah pulau yang terletak di ujung Semenanjung Korea dan dekat dengan Jepang. 

Dengan panoramanya yang memesona, pulau ini merupakan destinasi wisata yang paling populer di 'Negeri Ginseng'. Saking populernya sebagai pulau wisata, banyak yang menjulukinya sebagai Pulau Bali-nya Korea. 

Gunung, pantai, air terjun, taman, tebing, dan bebatuan indah berbalut cuaca yang hangat menjadikan tempat ini layak untuk Anda kunjungi. Ditambah dengan suasana tradisional khas Korea yang masih terasa, pulau ini pun menjadi objek wisata favorit bukan hanya wisatawan domestik, tapi juga mancanegara, terutama Jepang, Hong Kong, dan China. Oh ya, karena suasananya yang romantis, Pulau Jeju juga menjadi tempat tujuan berbulan madu para pasangan baru. Berikut adalah beberapa tempat yang tak boleh Anda lewati saat berkunjung ke Pulau Jeju: 

1. Gunung Halla 
Di Jeju ada gunung tertinggi di Korea Selatan yaitu Halla yang terletak tepat di tengan pulau ini. Di gunung setinggi 1.950 meter ini, Anda dapat melakukan pendakian. Saat musim dingin, gunung ini akan terlihat indah karena tertutup oleh putihnya salju. Sementara itu, di musim panas, puncak gunung yang disaput kabut tipis menghadirkan nuansa romantis. Inilah yang membuat Pulau Jeju menjadi destinasi yang popular di kalangan kaum muda Korea yang ingin menikmati masa bulan madu mereka. Di area ini, kita akan menemukan kuda khas Jeju yang berukuran kecil, tapi tampilannya seperti kuda Barat. 

2. Pantai Jungmun 
Pantai ini terletak tepat di Jeju Jungmun Resort. Yang membuat pantai ini unik adalah pasirnya (Jinmosal) yang berwarna-warni, hitam, putih, dan merah. Di pantai ini, Anda juga dapat melakukan aktivitas air seperti ski air dan berselancar. Suasana pantai yang tak terlalu ramai, menjadikannya semakin romantis. Tak mengherankan banyak film dan iklan yang menjadikan lokasi ini sebagai latar belakangnya. 

3. Museum Haenyeo 
Wanita Jeju sejak dulu hingga kini terkenal akan ketangguhannya, terutama dalam kegiatan menyelam. Dengan keahliannya itu, mereka bahkan kerap dijuluki 'putri duyung'. Dengan luwes, para haenyo (penyelam wanita) menyelam untuk mengambil mutiara dan kerang, tanpa mengenakan perlengkapan selam. Mereka bisa menyelam ke kekedalaman lautan dalam waktu yang cukup lama. Para wanita itu sudah berumur, bahkan ada yang di atas 50 tahunan. Sayangnya, sekarang semakin sedikit wanita Jeju yang mau melakoni pekerjaan itu karena mereka menganggap menyelam adalah hal yang sulit. Maka itulah kini kebanyakan haenyo adalah wanita paruh baya. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai haenyo, Anda dapat mengunjungi museumnya yang selain menunjukkan sejarah haenyo, juga memperlihatkan kemajuan industri perikanan pulau itu. Museum ini pun memiliki arsitektur indah dan bentuk yang menarik. 

4. Bunjee Artpia 
Ada juga Bunjae Artpia, taman yang memamerkan berbagai jenis bunga dan tumbuhan di dalam pot. Lebih 1.000 spesies tumbuhan ditanam di sana. Setiap harinya, para wisatawan bisa melihat sekitar 700 jenis tumbuhan yang didatangkan dari berbagai negara. Saking populernya, Presiden Cina Jiang Zemin bersedia menyempatkan diri berkunjung ke taman ini pada November 1995. 

Tak hanya ini, masih banyak objek wisata di Pulau Jeju. Untuk berwisata ke Pulau Jeju, Anda harus menempuh perjalanan 1 jam dengan pesawat terbang dari Seoul atau 11 jam dari Busan (Pusan) menggunakan kapal feri. Ada juga penerbangan langsung dari Jepang (Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka), Shanghai, dan Hong Kong. 

Bukan sekadar pesona alamnya yang bisa menarik hati wisatawan untuk bertandang ke sana, melainkan lebih dari itu yakni keramahan warga Jeju seperti halnya warga Bali.

KPK: Tanpa Korupsi, Indonesia Akan Sejahtera!

Jakarta Korupsi adalah musuh bersama. Semua orang harus bahu membahu memerangi korupsi. Manfaat yang didapat sungguh besar bagi rakyat bila Indonesia bersih dari korupsi. Indonesia yang sejahtera bukan sebuah mimpi.

"Yang paling mungkin, kesejahteraan meningkat," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Hal ini disampaikan Bambang usai menghadiri seminar bertajuk "Strategi pemberantasan korupsi" di Universitas Trisaksi Gedung D Program Pascasarjana, Jalan Kiai Tapa, Jakarta Barat, Sabtu (31/3/2012).

Indonesia tanpa korupsi bukan hanya kerja KPK semata. Seluruh rakyat Indonesia, dari semua elemen, baik politisi, PNS, TNI dan Polri apabila memiliki komitmen akan pemberantasan korupsi pastinya kesejahteraan yang diimpikan bukan suatu kemustahilan.

Bambang pun menyampaikan, soal Indonesia tanpa korupsi dan BBM murah. "BBM murah kesejahteraan nggak meningkat bagaimana, mana yang dipilih? Yang lebih bagus ya kesejahteraan meningkat," tuturnya.

PKS Tolak Kenaikan Harga BBM Bukti Koalisi Tambun Bentukan Pemerintah

Jakarta Langkah PKS yang memilih opsi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam rapat paripurna yang berakhir dini hari tadi cukup mengejutkan. Karena PKS merupakan mitra koalisi pemerintah dengan partai-partai lain di setgab koalisi. Namun sikap PKS lagi-lagi berseberangan dengan mitra koalisinya. 

Pengamat politik dari Habibie Center, Bawono Kumoro, mengatakan sikap PKS yang kerap demikian adalah dampak dari koalisi tambun sistem politik multipartai. 

"Memang sistem presidensial dan sistem multipartai yang dianut Indonesia saat ini merupakan bentuk 'kawin paksa'. Tidak cocok sistem presidensial disandingkan dengan sistem multipartai," ujar Bawono saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (31/3/2012). 

Dia menjelaskan dalam sistem multipartai hampir pasti tidak akan ada kekuatan politik yang dominan sehingga membuka ruang bagi terciptanya koalisi yang tambun. Koalisi tambun demikian di kemudian hari akan menimbulkan kerumitan-kerumitan bagi siapa pun yang menjadi the rulling party. Koalisi bentukan pemerintah akan selalu kerepotan menjalankan pemerintahan karena disibukkan dengan membangun konsensus-konsensus.

"Karena itu, perlu dipikirkan secara serius jalan menuju sistem multipartai sederhana. Misalnya, dengan menaikkan parliamentary thershold yang sekarang sedang dibahas dala RUU Pemilu di DPR," jelasnya. 

Rapat paripurna pembahasan usulan pemerintah menaikan harga BBM yang berlangsung maraton sejak Jumat (30/3/2012) siang akhirnya dilakukan dengan voting. Hasil voting tersebut 356 anggota DPR menyetujui opsi kedua, yaitu menerima penambahan pasal 7 ayat 6a yang isinya adalah memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan.

Opsi ini dipilih partai-partai koalisi, yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, PAN, dan PKB.

Sementara 82 anggota DPR menyetujui opsi pertama, yaitu tidak ada perubahan apa pun dalam pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 yang isinya tidak memperbolehkan pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun ini.

Opsi ini dipilih PDIP, Hanura,dan Gerindra. PDIP dan Hanura melakukan aksi walk out ketika voting sedang berlangsung. Mengejutkan, PKS yang merupakan mitra koalisi dengan tegas menyatakan memilih opsi ini.

Pantai Losari

Diseluruh Indonesia, hanya ada satu pantai yang dapat menyaksikan sunrise dan sunset disatu titik berdiri yang sama. “Pantai itu yakni pantai Losari, Makasar”, begitu kata Jusuf Kalla salah satu tokoh masyarakat disana mengatakan kepada saya sambil membanggakan pantai ini, satu saat yang lalu. Awalnya saya bingung dengan kenyataan ini. Posisi pantai yang memanjang Utara-Selatan ini memang bisa menyaksikan terbitnya dan terbenamnya matahari disatu posisi yang sama. Unik memang.
Posisi pantai Losari sangat strategis dan menjadi bagian yang menyatu dengan suasana kota Makasar yang membentang sejauh kurang lebih 4 km. Pantai ini langsung dapat diakses dengan jalan utama protokol utama. Diseberang jalan bertumbuhan hotel dengan berbagai kelas. Sebut saja beberapa nama hotel yang lokasinya amat dekat dengan bibir pantai al: Hotel MGM, Hotel Losari Beach, Hotel Quality, Hotel Aryadutta, dan Hotel Aston. Untuk mid-budget traveller, bisa pilih Hotel Losari Beach, atau agak masuk sedikit kedalam jalan Joseph Latumahina, ada hotel kecil yang nyaman yakni Hotel Kenari. Saya sendiri suka Hotel Quality atau Hotel Losari Beach karena lokasinya oke, dan harganya tidak selangit.Lepas dari itu, pantai Losari adalah salah satu pantai paling resik dan apik yang pernah saya datangi diseluruh Indonesia ini, dan hebatnya lagi pantai ini berada tepat dijantung kota besar. Membandingkan dengan beberapa bibir pantai kota kota besar di Jawa, jelas Losari paling top: bebas sampah dan nyaman dikunjungi. Sambil menulis ini saya membayangkan betapa bau dan kroditnya situasi di Tanjung Priok Jakarta, atau pelabuhan Perak di Surabaya. Tidak heran, dahulu ketika Ratu Elizabeth dari Inggris bertandang ke Jakarta (era 80 an) ia tidak mau turun dari mobil saat tiba di Tanjung Priok karena begitu shock dia dengan bau dan amburadulnya situasi dipelabuhan. Dia pikir, Tanjung Priok sama indahnya dengan Hongkong harbour . Kejadian ini menjadi “insiden protokoler” yang memalukan, tapi begitulah wajah pelabuhan di Jakarta.
Waktu paling ideal mengunjungi pantai Losari adalah sore hari antara jam 15.00 hingga jam 21.00. Banyak yang datang kemari untuk duduk duduk menikmati pantai yang bersih, jogging disepanjang pedestrian sejauh 500m, atau makan diwarung warung yang telah direlokasi oleh Pemda setempat (diujung paling selatan pantai). Tua muda akan datang kemari menikmati matahari terbenam disini sambil membelu makanan dari pedagang. Jika suka jogging, tempat ini juga sangat ideal. Udara bersih dan angin bertiup tanpa henti, matahari yang merah keemasan menyapu wajah manusia yang duduk bibir pantai.
Pedagang menjual aneka makanan mulai dari jajan ringan saja sekedar ganjal perut seperti bakso atau gorengan. Ada juga makanan khas Makasar seperti Coto atau aneka hidangan masakan laut dengan resep asli orang bugis. Sungguh enak!
Suasananya amat tertib dan aman, saya merasa nyaman disini. Tapi ada satu yang saya keluhkan yakni: pengamen. Mereka ngeyel, tidak bisa ditolak untuk tidak menyanyi. Jadi semacam paksaan saja mendengarkan mereka menyanyi, dan suka memaksa dengan sindiran jika tidak diberi uang. Mereka mengamen tidak Cuma sendirian, tapi datang dengan sekelompok teman yang sama sama bernyanyi dengan nada (maaf saja ya) tidak bagus. Kenyamanan pantai ini berkurang minus satu poin hanya gara gara kehadiran pengamen yang tidak tau aturan dan main paksa ini. Ada baiknya pemda dan aparat melakukan penyuluhan agar kenyamanan di Losari tidak tercemar gara gara gerombolan pengamen. 

CALONARANG MASIH MENYIHIR MASYARAKAT BALI

Dulu, teater Calonarang lazimnya mengerang di halaman luar Pura Dalem dalam sebuah ritual keagamaan. Kini, drama tari ini juga tampil garang di ruang-ruang pribadi keluarga lewat tayangan televisi. Penampilannya dalam konteks ritual keagamaan disangga oleh suasana yang komunal religius, sedangkan ketika tersaji dalam layar profan televisi, seni pertunjukan Calonarang mensejajarkan dirinya dengan sinetron, reality show, konser musik dan program hiburan lainnya, yang, tentu saja disimak pemirsa dalam suasana rumahan, santai dan tak formal.
Bali TV adalah salah satu stasiun televisi yang sejak berdiri hingga kini sering menayangkan teater Calonarang. Biasanya Calonarang yang disuguhkan oleh televisi swasta pertama yang bersiaran di Bali itu diangkat dari pementasan-pementasan di tengah masyarakat. Kamis (17/9) malam lalu misalnya, lewat program Lila Cita-nya, disuguhkan Calonarang yang direkam di Pameregan Pemecutan, Denpasar. Seperti halnya dalam pagelaran Calonarang di jaba pura Dalem pada sebagian besar desa-desa di Bali, tayangan drama tari Calonarang dalam layar kaca itu cukup mendapat perhatian besar penonton bila dibandingkan dengan sajian seni pentas tradisional Bali yang lainnya.
Perhatian masyarakat menyaksikan Calonarang di televisi dengan menonton pertunjukan langsung di tengah masyarakat berbanding sejajar. Seni pentas yang tak begitu sering digelar ini senantiasa disaksikan masyarakat dengan penuh perhatian, bila perlu hingga menjelang pagi. Tradisi mementaskan drama tari Calonarang serangkaian dengan odalan di Pura Dalem Gede Desa Sukawati, Gianyar, misalnya telah sejak dulu menjadi pagelaran seni yang ditunggu-tunggu masyarakat. Mungkin karena apresiasi masyarakat yang besar itu yang menyebabkan teater ini lestari di desa Sukawati dan di tengah masyarakat Bali pada umumnya.
Teater Calonarang diduga muncul pada tahun 1825 pada zaman kejayaaan dinasti kerajaan Klungkung.  Lakonnya bersumber dari cerita semi sejarah dengan seting kejadian pada  abad XI, zaman pemerintahan Airlangga di Jawa Timur. Dalam wujudnya sebagai seni pertunjukan Bali, disamping tetap mengacu kepada sastra sumbernya, terjadi pula mengembangan dan penyimpangan. Misalnya muncul tokoh penting yang disebut Rangda yang merupakan siluman Calonarang dalam wujud yang menakutkan. Padahal yang dimaksud rangda dalam sastra sumber adalah janda—Calonarang adalah seorang janda sakti dari Dirah.
Sudah lazim dalam konsep kreativitas seniman Bali yang menjadikan sastra  sumber sebagai  bingkai  intrinsik saja.  Implementasi dan transformasi tata  pentasnya  dicangkokkan  dengan pola-pola,  idiom-idiom, atau kebiasaan-kebiasaan  yang  berlaku dalam   seni pertunjukan tradisional Bali. Namun dalam teater Calonarang, yang selalu bahkan harus ditonjolkan, adalah  sub-tema sihirnya yang disebut leak tadi.
Adalah Antonin Artaud, seorang dramawan terkemuka Prancis, sempat sangat terpesona dengan drama tari Calonarang.  Ceritanya pada tahun 1931,  Artaud dan para pekerja seni pertunjukan di Eropa sempat digemparkan pementasan Calonarang oleh para seniman Bali yang dipimpin oleh Cokorda Gede Raka Sukawati di arena Paris Colonial Exhibition. Karya Artaud seperti No More Master Sieces dan The Theatre and Plague dikenal kental bernuansa drama tari Calonarang. Seorang koreografer terkenal Indonesia, Sardono W. Kusumo, juga pernah menggarap drama tari Calonarang  dengan tajuk Dongeng dari Dirah.
Kajian ilmiah menyangkut teater Calonarang juga cukup banyak, baik hasil penelitian para sarjana asing maupun Indonesia sendiri.  Beryl de Zoete & Walter Spies dalam bukunya Dance and Drama in Bali (1931), Urs Ramseyer dalam The Art and Culture of Bali (1977), Soedarsono dalam Jawa dan Bali, Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia (1972), I Made Bandem & Fredrik deBoer dengan Kaja and Kelod Balinese Dance in Transition (1981), dan lain-lainnya mengupas dan menempatkan drama tari Calonarang sebagai the drama of magic.
Sub tema sihir memang selalu ditonjolkan dalam teater Calonarang.  Di tengah arena panggung ditancapkan gedang renteng di depan sebuah tingga. Gedang renteng adalah sejenis pepaya yang buahnya bertangkai panjang—asosiasi buah dada menggelayut nenek sihir Calonarang. Dibawah pohon itulah Calonarang dalam wujud Rangda mengangkang dan menjerit-jerit memamerkan kesaktiannya. Sedangkan tingga adalah sejenis rumah panggung yang dibuat agak tinggi di sisi arena yang merupakan simbol sarang si janda Dirah. Di rumah panggung inilah Pandung, patih andalan Raja Airlangga, bergumul menancapkan kerisnya bertubi-tubi ke tubuh Calonarang yang trance yang membuat penonton tampak tegang.
Adegan yang membuat penonton bergidik adalah saat mengisahkan akibat teror ilmu hitam Calonarang pada rakyat Airlangga. Di tengah panggung ditampilkan adegan madusang-dusangan(memandikan  mayat). Orang yang  jadi   mayat-mayatan dimandikan dan diupacarai lengkap dengan sesajennya seperti orang mati sesungguhnya  di  Bali.  Sementara madusang-dusanganini berlangsung, muncul gangguan leak, makhluk jadi-jadian para anak buah Calonarang. Adegan yang menyeramkan ini mengkili-kili nyali penonton.
Pertunjukan teater Calonarang di televisi tentu saja tidak memberi efek menyeramkan bila dibandingkan dengan atmosfer pementasan dalam konteks yang sesungguhnya. Tetapi karena muatan subyektifitas masyarakat Bali tentang nilai-nilai religius dan ketakutan pada dunia mistik begitu kental ditransformasikan dalam teater ini, membuat penonton televisi seperti hanyut secara emosional. Bisa jadi karena kuatnya subyektifitas itulah menyebabkan presentasi artistik dan representasi kultural teater Calonarang dalam pagelaran langsungnya di tengah komunalitas masyarakat Bali, selalu mampu menyihir penonton.
Kadek Suartaya

Cara Memelihara Anjing Pudel

Pudel. Anjing ini sangat dikenal diseluruh dunia karena keunikan dan kepandaiannya. Anjing Pudel merupakan anjing nasional Prancis. Tahukah Anda ada 3 type ukuran yaitu Standard, Mini dan Toy. Meskipun merupakan anjing nasional Perancis, tapi anjing ini dipercaya berasal dari Jerman atau Rusia.
Anjing Pudel Standar (ukuran paling besar) dilatih agar dapat berenang dan mengambang di air sehingga peruntukkan anjiing ini untuk water retriever yaitu mengejar hewan buruan dalam air. Namun di Rusia anjing ini malah digunakan sebagai penarik kereta susu. Ketika Pudel Standar dibawa ke Prancis, mulai dikembangkan ukuran yang lebih kecil yang disebut Mini Pudel dan Toy Pudel.
Khusus Toy Pudel perkembangannya sangat pesat, karenanya masyarakat Eropa lebih menyukai trah ini, karena sifatnya yang baik dan bentuknya yang lucu dan cantik. Bulunya dapat dibentuk sesuai keinginan sang pemilik. Anjing ini sangat mudah dilatih sehingga banyak dipakai pada pertunjukan sirkus di Eropa.
  • Ciri dan Sifat
Bentuk kepala bulat dengan moncong panjang, stopnya terlihat jelas, telinga menggantung ke bawah, ekor tegak lurus menghadap ke atas. Bulunya banyak macam yang dimiliki Pudel seperti hitam, putih, coklat, abu-abu dan biru. Pudel mempunyai sifat setia, gemar bermain. Khusus tipe standar mempunyai sifat lebih berani dibanding tipe yang lain yang agak pemalu. Hal yang sangat istimewa pada Pudel adalah ras ini tidak mengalami masa pergantian bulu seperti ras lainnya. Bulunya tumbuh di seluruh bagian tubuh hingga di dalam lubang telinga.
  • Perawatan
Bulu Pudel harus disisir setiap hari bila tidak akan menggumpal karena bulunya tumbuh dengan cepat serta berguna untuk mengangkat bulu yang kurang sehat. Pudel dimandikan minimal satu minggu sekali. Bulu yang tumbuh di dalam lubang telinga harus dicabut untuk memudahkan pembersihan telinga. Bulu di moncong, ujung kaki, leher bagian bawah, pangkal ekor harus dicukur setiap 3 sampai 6 minggu sekali. Pemeliharaan anjing ini lebih baik di dalam rumah karena akan cepat kotor jika dipelihara di luar rumah.
  • Tips Mengawinkan Pudel
Mengawinkan trah Pudel sebaiknya pilih pasangan sesama tipe dan warna. Perkawinan dengan tipe berbeda akan menghasilkan keturunan yang berbeda-beda ukuran dan warna sehingga menyulitkan untuk pengkategorian tipenya. Jika ingin mendapatkan warna putih salju atau hitam pekat sebaiknya pasangan dari warna yang sama pula jika berbeda warna akan menghasilkan warna putih yang kotor atau putih krem , dan sebagainya.

Thursday, March 29, 2012

Berlusconi Jadi Presiden Milan Lagi

Milan - Setelah sempat lowong, kursi Presiden AC Milan akhirnya punya pemilik lagi. Silvio Berlusconi baru saja resmi kembali ke posisi itu.

Berlusconi membeli Milan pada tahun 1986 saat klub itu di ambang kebangkrutan. Di bawah kepemimpinan Berlusconi, Rossoneri menjelma menjadi salah satu klub tersukses di dunia.

Namun, Berlusconi harus meninggalkan jabatan Presiden Milan pada tahun 2008. Ini terkait status Berlusconi sebagai Perdana Menteri Italia terpilih. 

Sejak saat itu, Berlusconi hanya berstatus pemilik Milan saja. Operasional klub dikendalikan oleh wakil presiden dan manajer umum Adriano Galliani.

Pada November tahun lalu, Berlusconi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri. Dengan demikian, dia pun bisa kembali menempati kursi presiden Il Diavolo Rosso.

"Presiden Silvio Berlusconi telah kembali ke klubnya," tulis Milan dalam pernyataannya yang dikutip Football Italia.

"Dewan Direksi hari ini menominasikannya sebagai Presiden Kehormatan."

Sejak dimiliki Berlusconi, Milan telah meraih delapan scudetto, satu trofi Piala Italia, enam Piala Super Italia, lima Piala Champions/Liga Champions, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Torres Mulai Dipercaya Lagi

London - Fernando Torres memang belum menemukan ketajamannya di depan gawang. Namun, dengan kontribusi lainnya, penyerang asal Spanyol itu mulai dipercaya lagi oleh Chelsea.

Belakangan, Torres menemukan identitas baru. Bukan lagi sebagai seorang predator, tapi lebih condong menjadi seorang kreator. Label ini disematkan padanya setelah melihat catatan berikut.

Dua hari lalu, bola sodoran yang dia lepaskan usai menusuk dari sisi kanan berhasil dilesakkan menjadi gol oleh Salomon Kalou ke gawang Benfica di ajang Liga Champions.

Berdasarkan catatan Opta, itu merupakan assist keempat Torres di ajang Liga Champions. Torres pun menjadi salah satu penyumbang assist terbanyak di kompetisi antarklub papan atas Eropa tersebut. Cuma Gaitan dan Karim Benzema yang punya catatan lebih baik dengan masing-masing sudah melepaskan lima assist.

Di sisi lain, cuma tujuh gol total dibuat Torres dari 55 pertandingan yang sudah dia jalani bersama Chelsea sejak dibeli pada Januari 2011 lalu. Catatan yang sangat mengecewakan jika memperhitungkan jumlah 50 juta poundsterling yang harus dikeluarkan Roman Abramovich untuk membawanya dari Liverpool.

Dengan catatan gol yang minim itu, wajar kalau Andre Villas-Boas kerap mencadangkannya dan lebih memilih Didier Drogba. Tetapi, nasibnya berubah setelah Roberto Di Matteo masuk sebagai caretaker. Dari tujuh laga sejak ditangani Di Matteo, Torres tercatat empat kali menjadi starter.

"Dengan Villas-Boas di kursi manajer, dia sama sekali tidak dipertimbangkan. Tapi, dengan Di Matteo dibench, dia mulai mendapatkan kepercayaan yang layak ia dapatkan," ucap agen Torres, Antonio Sanz, diSoccernet.

"Dia tampil hebat pada Liga Champions di Lisbon, memberikan assist untuk gol kemenangan yang dicetak Kalou," lanjutnya.

Pertanyaannya sekarang, mampukah Torres tampil hebat juga di Premier League? Pasalnya Chelsea masih butuh kemenangan-kemenangan untuk bisa mencapai target finis di zona empat besar. 

Lalu Lintas Salemba, Senayan, Monas dan Tol Dalam Kota Lancar

Jakarta Lalu lintas di tiga titik kawasan langganan demonstrasi BBM pada pagi ini terpantau ramai lancar. Kawasan itu adalah Salemba, depan gedung DPR di Senayan maupun di Silang Monas yang dekat dengan Istana Negara.

"Situasi di Salemba dan depan DPR serta Silang Monas pagi ini kondusif, normal. Tidak ada unjuk rasa, tidak ada penutupan jalan," kata petugas NTMC Ipda Heri Priyanto.

Tol dalam kota yang pada pagi hari merayap, kata Heri, pagi ini terpantau lebih lancar. Sedangkan tol lainnya juga terpantau ramai lancar, termasuk tol Bandara.

"Hanya arteri Cawang menuju Jl Saharjo atau Pancoran yang padat merayap. Arah sebaliknya ramai lancar," kata Heri. Kepadatan juga terlihat dari sekitar terminal Pulogadung karena tingginya volume keluar masuk bus-bus antarkota-antarprovinsi (AKAP). "Mengarah ke Cakung padat, ke Cempaka Putih padat," ujarnya.

Start Buruk 'Sakiti' Massa

Pebalap Ferrari Felipe Massa belum mendulang satu poin pun dalam dua balapan di awal musim ini. Massa pun mengaku sangat kecewa dengan start buruk yang diterimanya.

Pada seri pembuka di Australia, penampilan Massa mengecewakan. Pebalap asal Brasil itu cuma mendapat posisi start 16 dan kemudian gagal menuntaskan balapan. Sebaliknya terjadi pada rekan se-timnya Fernando Alonso yang sukses finis kelima dari start 12.

Nasib apes masih menghampiri Massa di GP Malaysia. Start dari posisi 12, performa Massa justru memburuk di balapan yang mengakibatkan dirinya cuma finis di posisi 15. 

Lagi-lagi berbanding kontras dengan Alonso yang di luar dugaan mampu tampil sebagai juara kendati memulai balapan dari grid kesembilan.

"Aku sangat kecewa, tidak bisa disangkal lagi; tidak mencetak satu angka pun dalam dua balapan sungguh menyakitkan, tapi ini sekarang waktunya bagiku untuk memulai lembaran baru," tulis Massa di situs resmi Ferrari.

Rentetan hasil tidak memuaskan ini diyakini akan mengancam karier Massa di tim 'Kuda Jingkrak'. Walau Ferrari masih mendukung Massa, namun rumor yang berkembang kerap menghubungkan mereka dengan Sergio Perez.

Tak ingin mengecewakan timnya, Massa berjanji untuk memperbaiki penampilan guna memenuhi ekspektasi yang dialamatkan kepadanya.

"Ini bukan yang pertama aku menjalani momen sulit seperti ini dan aku tahu dengan baik hal-hal yang bisa berubah dengan cepat, tapi sekarang adalah waktunya untuk aku melakukan yang terbaik karena aku ingin periode negatif ini segera berakhir," imbuh dia.

"Aku ingin semua hal kembali normal, kepada situasi yang mana aku bisa menunjukkan bakatku seperti yang aku selalu lakukan seperti yang diketahui oleh tim," pungkasnya.

TARI BARONG

Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah tari Barong. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.

Didalam perkembangannya, kemudian barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua, adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali yaitu :

a. Barong ket ( ketet ) barong ini adalah yang paling banyak didapatkan di bali dan yang paling sering dipentaskan serta memiliki jenis perbendaharaan gerak tari yang lengkap.
Barong ketet merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona. 
Badan barong ini dihiasi dengan ukir ukiran dibuat dari kulit, ditempeli kaca dan bulunya dibuat dari braksok, ijuk atau pula dari bulu burung gagak.
Didalam menarikannya barong ini diusung oleh 2 ( dua ) orang penari yang dinamakan juru saluk ataupun juru bapang. Lakon ini pada umumnya menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan keburukan, dimana thema ini hampir selalu menjadi dasar dalam lakon lakon seni pertunjukan Bali.Gambelan untuk mengiringi tari barong ini adalah gambelan bebarongan yang berlaras pelog. Di beberapa tempat ada juga yang diiringi dengan gambelan semar pegulingan.

b. Barong Bangkal berarti babi besar yang berumur tua, barong ini menyerupai seekor bangkal biasa disebut barong celeng atau barong bangkung .Gambelan untuk mengiringinya adalah gambelan batel, dalam pementasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan barong bangkal ini biasanya dengan cara ngelawang ( pementasan ) dari satu tempat ketempat lain ) dan ada juga sekedar mafajar atau diusung kesekeliling.

c. Barong Asu barong ini menyerupai anjing terutama topengnya, sangat dikeramatkan dan terdapat di pura puncak dawa Baturiti Tabanan

d. Barong Gajah ini barong yang menyerupai gajah, sangat dikeramatkan dan salah satu diantaranya terdapat di Desa Singapadu.

e. Barong Macan barong ini menyerupai seekor macan, dalam pementasannya ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja, gambelan yang dipai mengiringinya adalah gambelan batel.

f. Barong Landung, barong ini berbeda dengan barong barong yang telah disebutkan diaatas. Barong landung wujudnya bukan binatang melainkan manusia purba yang kaki dua. Pada umumnya barong landung ini dibuat berpasangan, terdiri dari ratu Lanang ( Barong landung laki ) dan Ratu Luh ( Barong Landung perempuan ). Barong ini disebut sedemikian karena bentuknya besar dan tinggi (seperti ondel-ondel Jakarta). Ratu Lanang wajahnya sangat menakutkan, hitam mukanya dengan giginya mencolot keluar sedangkan Ratu Luh berupa perempuan tua seperti perempuan cina.

Dibeberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang dilengkapi dengan jenis barong Landung lainnya seperti Mantri, Baluh, limbur dan lain-lainnya. Didalam pementasannya barong landung ini mengambil lakon seperti lakon Arja ( terutama di Daerah Badung ) dan diiringi dengan gambelan batel.

g. Barong Blasblasan, barong ini juga disebut barong kedingkling, barong blasblasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara ngelawang, penarinya hanya mengenakan topeng topeng wayang wong dengan lakon cuplikan cuplikan dari ceritra Ramayana yang pada umumnya merupakan adegan peperangan. Barong ini banyak di pentaskan pada hari hari Raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak anak.Gambelan pengiringnya ada yang berupa batel dan ada pula yang semacam bebarongan (Gambelan batel yang dilengkapi dengan reyong).

Disamping jenis-jenis barong tersebut diatas, masih ada juga jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa Trunyan ( sebuah Desa kecil dipinggir sebelah timur dari Danau Batur ). Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering ( kraras ) dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Barong ( sejenis barong landung yang banyak terdapat di daerah Tabanan yang biasanya dipertunjukkan pada upacara ngaben.