Tuesday, March 27, 2012

Pengerupukan

Arakan ribuan ogoh-ogoh berlangsung Kamis malam (22/03) mulai diarak di masing-masing desa di Bali. Di wilayah Denpasar, ukurannya beraneka ragam dari ukuran mini layaknya ukuran manusia dewasa hingga ukuran raksasa.

Suasana yang sama juga terlihat di wilayah Kuta, Kedonganan hingga Nusa Dua. Kaum muda mudi dan dewasa tumpah ruah di jalan mengangkat ogoh-ogoh keliling desa.

"Untuk para peserta yang sudah selesai mengarak ogoh-ogoh diharapkan untuk mempralina (membakar). Kita minta jangan ada yang menempatkan ogoh-ogoh di pinggir jalan," ujar Kasubag Pemberitaan Humas Pemkot Denpasar, Dewa Rai, kepada pers, Kamis (22/03).

Ia mengatakan, jika nanti ditemukan ogoh-ogoh di pinggir jalan, maka akan diangkut dan diprelina oleh Dinas Kebersihan dan Pertanaman (DKP) Kota Denpasar di setra atau area perkuburan terdekat.Sebelum mengusung ogoh-ogoh, Umat Hindu menggelar upacara Tawur Kesangka di pusat desa dan di masing-masing rumah. Upacara ini untuk mensucikan alam semesta dan hati sebelum melaksanakan Nyepi.

No comments:

Post a Comment