Umat yang melakukan prosesi melasti dengan membawa sesaji dan peralatan suci (arca atau pratima), diiringi gamelan bleganjur atau alunan musik tradisional Bali.
Kegiatan ritual yang bermakna membersihkan pratima dan benda yang disakralkan ke laut adalah kegiatan yang diwariskan secara turun temurun.
"Kegiatan ini adalah menyucian pratima menjelang hari raya Nyepi sebagai pergantian tahun isaka," kata Jero Mangku Dalem, seorang tokoh pemuka agama Hindu di Pantai Padanggalak, Sanur, saat menghadiri prosesi melasti di kawasan pantai tersebut.
Ia mengatakan di Bali saat ini tidak semuanya melaksanakan ritual melasti, karena ada yang melaksanakan menjelang Nyepi, bahkan ada pula setelah pelaksanaan Nyepi. Namun soal perbedaan waktunya tidak ada masalah asalkan maknanya sama.
Perbedaan itu memang indah, maka pelaksanaan "melasti" di Pulau Dewata tidak harus seragam, tetapi disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat, namun maknanya sama yakni menyucikan pratima atau alat-alat yang disakralkan.
No comments:
Post a Comment